Sunday, December 18, 2011

Potensi Usaha di Kabupaten Bojonegoro

salak wedi 200x124 Potensi Usaha di Kabupaten BojonegoroTerletak di salah satu sudut Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Bojonegoro memiliki banyak potensi usaha yang menjadi sumber mata pencarian utama penduduk di sekitarnya. Mulai dari industri makanan, industri kerajinan, industri tekstil, dan industri agrobisnis, semuanya berkembang pesat dan menghasilkan produk komoditas yang memiliki nilai jual cukup tinggi.

Dengan luas wilayah sekitar 230.706 Ha, Kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah penduduk kurang lebih 1.176.386 jiwa yang setiap tahunnya diperkirakan mengalami peningkatan cukup signifikan. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban di sebelah utara, Kabupaten Lamongan di bagian timur, Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Jombang di sebelah selatan, serta di bagian barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi dan Blora, menjadikan wilayah Bojonegoro terbagi menjadi dua bagian, yakni dataran rendah di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo dan dataran tinggi di sepanjang kawasan Gunung Pandan, Kramat, dan Gajah.

Saat ini sedikitnya terdapat 112.140 pelaku UMKM yang tersebar di 27 kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Bojonegoro. Beberapa diantaranya bahkan tidak hanya sukses memenuhi kebutuhan pasar nasional, namun juga berhasil menembus pesatnya persaingan pasar internasional.

Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha kecil di Kabupaten Bojonegoro, berikut ini kami informasikan beberapa industri unggulan yang menjadi potensi bisnis daerah tersebut.

Agrobisnis Salak Wedi

Salah satu industri agrobisnis yang berkembang pesat di daerah Bojonegoro yaitu potensi bisnis salak wedi. Salak tersebut dinamakan wedi sesuai dengan nama desa tempat asalnya, yaitu di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Rasanya yang sangat segar (manis asam) serta daya simpannya yang bertahan hingga dua pekan, menjadikan salah wedi banyak diburu para konsumen sebagai buah tangan khas Bojonegoro.

Tingginya permintaan pasar dan besarnya keuntungan yang dihasilkan, membuat industri agrobisnis salak wedi kini berkembang hingga ke beberapa desa disekitarnya. Tidak heran bila sekarang ini kurang lebih terdapat 20 orang petani yang mengembangkan agrobisnis salak wedi dengan tingkat kapasitas produksi mencapai 199,8 ton setiap tahunnya.

Kerajinan Batik Jonegoroan

batik jonegoroan 186x200 Potensi Usaha di Kabupaten Bojonegoro

Industri kerajinan batik yang terkenal di Kabupaten Bojonegoro yaitu motif batik Jonegoroan. Beberapa kecamatan yang menjadi sentra industri batik daerah tersebut antara lain di Kecamatan Sumberejo, Temayang, Dander, Purwosari, dan Kecamatan Kota Bojonegoro. Sekarang ini sedikitnya terdapat 50 orang pengrajin batik Jonegoroan yang berhasil memproduksi batik tulis sebanyak 15 ribu meter setiap tahunnya. Dengan harga jual per meternya berkisar Rp 60.000,00 untuk bahan katun dan Rp 275.000,00/meter untuk bahan sutra, setiap bulannya diperkirakan omset yang diterima para pengrajin batik kurang lebih mencapai Rp 300 juta.

Industri Makanan

Tak kalah bersaing dengan industri unggulan lainnya, sektor usaha makanan juga memiliki daya tarik yang cukup kuat. Beberapa camilan asli Bojonegoro bahkan menjadi salah satu produk unggulan yang diminati para wisatawan lokal maupun internasional.

Sebut saja seperti industri ledre, camilan berbahan baku pisang raja, tepung terigu, gula dan tepung beras ini, diolah menjadi adonan tipis kemudian digoreng dan digulung dengan panjang sekitar 20 cm. Ledre memiliki cita rasa unik dan tekstur yang cukup renyah, sehingga tidak heran bila banyak konsumen yang memburu camilan berbentuk semprong ini. Biasanya camilan ini dijual satu pack seharga Rp 4.000,00 berisi 10 semprong, atau dalam kemasan kaleng kecil berisi 5 pack plastik dengan harga Rp 15.000,00.

Selain industri ledre, makanan khas yang mulai popular di Bojonegoro yaitu rengginang singkong. Industri ini berkembang di Desa Ngraseh, Kecamatan Dander. Dengan jumlah pelaku usaha kurang lebih 25 orang, sekarang ini penjualan rengginang bisa mencapai Rp 100 juta per pelaku usaha dengan kapasitas produksi hingga 4-5 kuintal setiap tahunnya.

Besarnya potensi usaha di Kabupaten Bojonegoro, memberikan peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kondisi perekonomian di daerah setempat. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan memotivasi masyarakat di berbagai daerah untuk segera memulai usaha. Salam sukses.

Sumber gambar :1. http://aulia2011.student.umm.ac.id/files/2011/07/salak-wedi.jpg2. http://paskalina.files.wordpress.com/2010/10/batik-batik-jonegoroan-oke.jpg

View the original article here